Jumat, 13 Januari 2012

Anggota DPR hidup nya makin mewah, tapi Rakyat-nya tetap saja susah



           Mengenaskan memang jika melihat kondisi rakyat indonesia, yang kaya hidup kaya, yang miskin hidup nya susah banget..
jika dilihat dari wakil rakyat nya terbilang sangat mewah, mulai dari pakaian, kendaraan,rumah dan yanglain nya yang sebenarnya berasal dari uang rakyat. bahkan hanya untuk merenofasi toilet saja di butuhkan dana milyaran tupiah untuk memprcantik nya, tak usah jauh-jauh dari ibu kota.

di ibuka kota sendiri sarana publik yang seharus  di bangun oleh pemerintah sangat terbilang buruk. mulai dari jalan,mck danlain-lain. Orang miskin di jakarta tinggal di bantaran kali yang sebenar ny amat teramat sangat tidak layak
mungkin jika uang yang di gunakan untuk renovasi toilet DPR untuk di buat WC umum di bantaran kumuh, sudah bisa di buat ratusan kamar mandi. yang bisa di gunakan oleh orang-orang. bahkan jika tidak ada air segala keperluan mandi cuci kakus diambil dari kali, bahkan untuk berkumur. memang sangat jauh dari kata sehat
ini lah yang terjadi di indonesia
 bahkan untuk toilet semewah  seperti ini anggota DPR masih mengeluhkan fasilitas yang ada. bagai mana dengan dengan rakyat susah, orang-orang susah yang bahkan untuk keperluan mck saja mereka tidak memiliki tempat.

apakah para sobat blogger terima dengan penggunaan duit sebesar itu hanya untuk perbaikan toilet DPR RI? pasti para sobat blogger banyak yang tidak terima dengan perbaikan dari toilet-toilet itu. Banyak hal yang bisa dilakukan dengan duit sebesar 2 Miliar rupiah, mulai dari mensejahterakan masyarakat yang terlantar, memperbaiki fasilitas umum, memperbaiki transportasi umum dan banyak hal lagi selain hanya memperbaiki toilet pejabat DPR RI. Anehnya lagi, mengapa semua toilet yang ada di gedung DPR harus di perbaiki? Padahal kan tidak semua toilet yang ada di gedung DPR rusak semuanya. Dan meskipun rusak, tidak mungkin satu toilet rusak total. Paling yang harus diganti hanya sebagian kecil saja yang rusak. mengapa duit sebesar itu hanya digunakan untuk perbaikan toilet? sungguh terbuang sia-sia duit yang dikeluarkan oleh pejabat negara tersebut. Aneh sekali para pejabat sekarang, mereka hanya bisa bermanja-manja dan bermalas-malasan. Padahal banyak yang sengsara diluar sana dan bahkan tidak memiliki toilet untuk digunakan sehari-hari, meskipun memiliki akan tetapi belum tentu toilet mereka sebagus toilet pejabat yang belum diperbaiki itu.
apakah pantas para pejabat memakan duit dari rakyat? lagipula duit yang digunakan DPR hanya untuk perbaikan toilet saja. Coba dipikir lagi betapa sengsaranya masyarakat yang tidak memiliki toilet dan atau bahkan banyak fakir miskin yang sangat membutuhkan duit sebesar itu. Sungguh miris sekali melihat hal semacam itu, para pejabat menikmati kemewahan yang berasal dari masyarakat yang tertindas dengan perlakuan para pejabat-pejabat yang tidak bertanggung jawab itu. Mulai dari pembuatan gedung baru MPR, hingga perbaikan toilet DPR sungguh sangat membuat kemiskinan di Indonesia ini semakin terpuruk. Memangnya para “Pejabat” itu mau menginap dihotel atau mau kerja memenuhi kewajibannya sebagai anggota DPR? Sungguh keterlaluan ya kelakuan para pejabat di Indonesia ini. Kalau memang mau fasilitas yang enak dan mewah, ngapain juga mereka memperbaiki toilet? kok gak sekalian tinggal atau nyewa hotel untuk mendapatkan fasilitas enak dan mewah itu. Apakah mereka tidak ingin duit pribadinya hilang gara-gara hanya untuk mendapatkan fasilitas tersebut? percuma jadi pejabat kalau pelit, percuma menjadi pejabat kalau tingkah lakunya seperti penjahat, percuma juga menjadi pejabat kalau tidak mau perduli kepada rakyat jelata, dan percuma juga menjadi pejabat apabila hanya bisa menjilat kepada rakyat jelata. Apakah mereka hanya bisa “Korupsi”? apakah mereka hanya bisa menikmati “duit rakyat”? dan apakah mereka hanya bisa “menelantarkan rakyat kecil”? Sungguh tidak ada manfaatnya mereka yang tidak perduli kepada nasib para masyarakat yang membutuhkan bantuan dan perhatian dari pemerintah.
Seperti inilah potret dari toilet-toilet para pejabat DPR:
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 1
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 2
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 2
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 3
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 3
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 4
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 4
Berbeda jauh dengan toilet-toilet yang dimiliki oleh masyarakat menengah kebawah:
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 5
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 5
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 6
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 6
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 7
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 7
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 8
2 Miliar Perbaikan Toilet DPR RI - 8
Sangat miris melihat semuanya itu, betapa sungguh terlihat perbedaan antara pejabat dengan rakyat jelata. Seperti ada jarak yang memisahkan antara para Pejabat DPR dengan rakyat jelata yang butuh sekali uluran dari para tangan pejabat. Sehingga hidup mereka bisa terjamin. Pada saat pemilihan saja yang memberikan janji-janji manis dan omongan palsu kepada masyarakat, akan tetapi setelah tercapai tujuannya yakni menjadi “Pejabat” mereka akan melupakan janji-janji busuk yang pernah diucapkan kepada masyarakat sebelumnya. Apakah mereka hanya bisa menjilat, menjilat dan menjilat? para sobat blogger bisa menilainya sendiri dengan tingkah laku dari para “Pejabat” tersebut.
Tidak berlebihan jika ada yang mengatakan area parkiran gedung DPR di Senayan mirip dengan showroom mobil mewah. Mobil mewah macam Himmer seharga Rp1,4 miliar, Mercedez Benz seharga Rp1,9 miliar dan yang paling murah adalah Toyota Harrer seharga Rp660 juta sudah biasa hilir mudik di kompleks Senayan.
Di tengah angka kemiskinan yang fantastik, rakyat yang berbaris antre menunggu pelayanan kesehatan kelas 2 bernama jamkesda/jamkesnas, anak-anak putus sekolah memenuhi jalanan sebagai pengemis, dan buruh menjerit di setiap tanggal 1 Mei menuntut kesejahateraan, perilaku gila-gilaan anggota dewan itu patut dipertanyakan. Sepertinya  sense of crisis anggota dewan kita telah punah, ditelan kemewahan dan egoisme. 


Berbagai penyimpangan perilaku pejabat publik baik dari kalangan eksekutif, legislatif, dan yudikatif telah mencederai hati rakyat Indonesia. Kasus politisi muda di DPR yang memiliki mobil Bentley seharga Rp7 miliar menjadi contoh telanjang kemewahan anggota DPR yang diumbar di ruang publik. Beberapa waktu lalu Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyindir para pejabat negara dan anggota dewan yang bergaya perlente, hidup mewah, hedonis dan pragmatisme picik. Busyro menilai penampilan seperti itu merupakan akar dari korupsi.  Pernyataan Busyro bukan tanpa alasan. Bila kita bertandang ke Senayan, kita memang akan melihat deretan mobil-mobil mewah terparkir di sana. 




Sebut saja secara eksplisit, politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, yang bergaya hidup mewah dengan menggunakan mobil Bentley. Meskipun diperoleh secara halal, tapi penggunaan mobil mewah itu untuk pergi ke gedung wakil rakyat sangat mengabaikan nilai kepatutan.  Gaya hidup mewah yang dipertontonkan oleh anggota DPR RI, khususnya dalam hal pamer mobil mewah Bentley seharga Rp7 miliar, ini menunjukkan jika anggota legislatif itu tidak mempunyai sense of crisis. Itu membuktikan anggota DPR hidup dengan gaya hedonisme. Gedung DPR tak ubahnya sebuah display mobil-mobil mewah. Selain itu, gaya hidup mewah juga tidak mempunyai rasa krisis yang merupakan oasis kemanusiaan seorang negarawan atas dasar kemampuan membaca krisis yang terjadi di masyarakat. 




Saya mempercayai bahwa mobil-mobil mewah seharga miliaran rupiah tersebut sebagian besar dibeli ketika politikus itu telah menjadi anggota DPR. Rata-rata belinya sesudah menjadi DPR. Ini menunjukkan anggota DPR kita tidak mempunyai kepekaan. Meski demikian, tidak semua anggota DPR mempunyai kendaraan dan kehidupan mewah setelah menjadi anggota DPR. Karena ada sebagaian yang telah memiliki latar belakang karir yang telah sukses baik itu sebagai pengusaha dan sebagainya sebelum terjun ke dunia politik. Namun dari jumlah itu, nama-nama yang belakangan mencuat mempunyai mobil mewah jauh dari background tersebut, sehingga kepemilikannya layak dipertanyakan. Menyedihkan memang, masuk ke DPR seharusnya mewakili kepentingan rakyat tetapi kok malah dijadikan lahan untuk mencari materi. 


Kepada seluruh sobat blogger, apabila peduli dengan masyarakat yang sangat membutuhkan kesejahteraan dari pemerintah. Maka ayo kita semua galakkan untuk membuat artikel sebagai aksi penolakan para blogger terhadap ketidaksenonohan para pejabat yang tidak sesuai dengan pekerjaannya itu. Marilah semuanya menulis kritikan serta saran di blog masing-masing, mudah-mudahan pemerintah membaca postingan kita semua. Serta bisa sadar akan perbuatan mereka yang sungguh sangat mengecewakan kalangan menengah kebawah. Oleh sebab itu, kita semua sebagai blogger berdo’a mudah-mudahan “Mereka” mendapatkan pencerahan agar tidak selalu menganggap remeh dan seolah-olah menganggap rakyat kecil tidak ada gunanya. Bisa dipikirkan apabila rakyat kecil tidak ada gunanya, maka mereka tidak akan mendapatkan apapun. Karena mereka mendapatkan gaji atau penghasilan dari rakya kecil dan bahkan mereka tidak akan bisa merasakan duduk di kursi DPR RI tanpa dukungan dari rakyat kecil. Salam Blogger Nusantara dan tetap semangat bagi Sobat Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar