Sabtu, 07 Juli 2012

Sejarah gambar foto trem batavia


Trem Batavia



Sejarah

Trem Batavia adalah sarana transportasi berupa Trem yang pernah ada di Batavia (Jakarta) pada tahun 1900-an.

Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Postspaarbank gelegen aan de Molenvliet in het centrum van Batavia met druk tramverkeer TMnr 60010980.jpg

Sejarah


Dimulai dengan Trem kuda pada 1869. Buku ‘Kisah Betawi Tempo Doeloe: Robin Hood Betawi’ karya Alwi Shahab menyebut, trem kuda berupa kereta panjang yang memuat 40 penumpang.
Sesuai namanya, kereta tersebut ditarik tiga atau empat kuda. Sang kusir biasanya menggunakan terompet sebagai klakson. Trem kuda lewat lima menit sekali dan beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00-20.00 dengan tarif 10 sen.
Pada 1881, keberadaan trem kuda digantikan Trem uap. Kereta tak lagi ditarik kuda melainkan lokomotif yang dijalankan dengan ketel uap. Rutenya pun lebih panjang yaitu dari Pasar Ikan sampai Jatinegara. Jalur trem bercabang di kawasan Harmoni. Selain ke arah Tanah Abang, jalur trem juga menjalar keJatinegara melintasi Pasar Baru – Gunung Sahari – Kramat – Salemba – Matraman.
Sekitar 20 tahun kemudian, seiring perkembangan teknologi, trem uap pun tergeser oleh trem listrik. Namun, trem uap masih mengiringi kemunculan trem listrik hingga akhirnya dihapus pada 1933. Selama 27 tahun, trem listrik pun merajai jalanan Jakarta hingga akhirnya tergusur oleh bus-bus PPD.

Rute


Rute 1

Stasiun di pintu Gerbang Amsterdam menuju Stadhuisplein (Taman Fatahillah) – Nieuwpoort Straat (Jalan Pintu Besar Utara dan Selatan) – Molenvliet West (Jalan Gajah Mada) – Harmoni
Rute 2
Rute ini merupakan lanjutan dari rute 1. Dari Harmoni - Rijswijk (Jalan Veteran) - Wilhelmina Park (Masjid Istiqlal) - Pasar Baru - Senen - Kramat - Salemba - Matraman - Meester Cornelis (Jatinegara)
Rute 3
Dari Harmoni menuju Tanah Abang - Kampung Lima Weg (Sarinah) – Tamarin Delaan (Jalan Wahid Hasyim) – Kebon Sirih – Kampung Baru (Jalan Cut Mutia) – Kramat
Rute 4
Rute ini merupakan cabang dari Rute 3. Dari Harmoni menuju Istana Gubernur Jenderal (Istana Merdeka), Koningsplein (Medan Merdeka) - Stasiun Gambir- Tugu Tani - Kampung Baru (Jalan Cut Mutia)
Total panjang jalur trem yang ada 40 kilometer yang terbagi menjadi 6 lajur. Jalur utama yang melayani : Oud Batavia (Jalan Cengkeh, Jakarta Kota) hinggaMeester Cornelis (Jatinegara) menempuh jarak 14 kilometer
Kelas
Jalur trem dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Kelas terakhir ini ditujukan bagi penduduk pribumi yang umumnya cuma berbentuk seperti back terbuka (zaman itu disebut pikolan), fasilitas ini dipergunakan untuk mengangkut ikan, sayuran, buah buahan dan sebagainya. Rata rata penumpang biasanya terdiri dari kelas 1 sebanyak 15% sedang sisanya untuk kelas 2 dan 3.
Armada
Pada tahun 1937, jumlah armada yang dimiliki untuk melayani seluruh jalur adalah:
  • 42 trem penarik besar
  • 39 trem penarik kecil
  • 23 gerbong bak terbuka
  • 52 gerbong penumpang

Jalur Trem


Jalur Trem ini melewati bangunan atau tempat penting di Batavia, yaitu:
  • Gerbang Amsterdam, yang merupakan pintu masuk ke Batavia
  • Stadhuisplein (Taman Balai Kota)
  • Kantor Dewan Kehakiman
  • Balai Kota Batavia
  • Kantor Bank Jawa
  • Stasiun BEOS (Stasiun Jakarta Kota)
  • Harmonie
  • Istana Gubernur Jenderal (Istana Merdeka)
  • Koningsplein (Medan Merdeka), lokasi Lapangan Ikada dan tempat diadakannya Pasar Gambir
  • Stasiun Gambir
  • Wilhelmina Park (Masjid Istiqlal)
  • Pasar Baru
  • Waterloopein (Lapangan Banteng)
  • Stasiun Meester Cornelis (Stasiun Jatinegara)

Trem di jalan veteran
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Batavia Rijswijkstraat TMnr 10014891.jpg

Trem di kota tua
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Binnen Nieuwpoortstraat Batavia TMnr 60025930.jpg

trem stasiun gambir
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hoofdstation van de spoorwegen aan het Koningsplein (oost) te Batavia TMnr 10013979.jpg

trem jatinegara
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hoofdweg in Meester Cornelis Batavia TMnr 60025939.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar